Beda Angin Biasa dan Angin Nitrogen
Nitrogen merupakan gas udara murni yang sudah tersaring dan tidak memiliki kandungan air di dalamnya. Berbeda dengan angin biasa, kandungan gasnya masih ada air.
Alhasil, saat ban diisi dengan angin biasa, akan terasa lebih berat karena terjadi proses pemuaian di dalam ban. Sementara kalau diisi dengan angin nitrogen, ban lebih ringan.
“Karena di dalam angin biasa kan ada kandungan airnya, jadi saat dia panas air akan menguap. Ban jadi lebih penuh dan pastinya berat, makanya sering terjadi pecah ban. Minimal ban jadi cepat aus karena keberatan,” jelas Muhammad Rizki, Senin, (23/1).
Karena murni tanpa kandungan air, membuat tekanan ban akan lebih stabil. Dibawa berakselerasi pun jadi lebih ringan.
“Jadi memang kalau diisi angin biasa, ban jadi berat dan mudah kempes. Beda kalau pakai angin nitrogen,” tambahnya.
Kelebihan Mengisi Ban Dengan Nitrogen
- Ban lebih awet dan tahan lama, lebih jarang menambah angin
- Tekanan ban tetap stabil, daya cengkram di aspal lebih kuat
- Hemat BBM, karena laju kendaraan terasa lebih enteng menggunakan ban berisi nitrogen
- Keselamatan lebih terjamin, tidak perlu takut ban meledak di jalan
- Ban jadi lebih awet
Dari kesimpulannya, Muhammad Rizki menginfokan akan lebih baik bila ban pada kendaraan diisi dengan angin nitrogen dibanding angin biasa. Walaupun konsekuensinya, harus bayar lebih mahal.
Untuk pengisian angin biasa, mungkin dengan Rp 2.000 rupiah (motor) dan Rp 5.000 (mobil) sudah cukup. Beda kalau isi dengan angin nitrogen, maka siapkan uang sejumlah Rp 5.000 (motor) dan Rp 10.000 (mobil). Itu harga isi untuk masing-masing ban.
Tapi ingat, kalau mau isi dari angin biasa ke nitrogen, sebaiknya kuras dulu angin yang lama, pastikan sudah tidak ada angin yang tersisa, kemudian baru diisi dengan angin nitrogen. (Zie)
sumber : https://www.carmudi.co.id/journal/mana-yang-lebih-baik-isi-angin-biasa-atau-nitrogen-pada-ban/
No comments:
Post a Comment